Sebab-sebab sujud sahwi dalam Shalat

 

10584081_10202672564524354_3736981755528402916_n

(pengajian Majelis Ta’lim HUNA  9-12-2014) Sekret : Jln. Medan Area Selatan. Kel. Pasar Merah Timur. Gg. Famili No. 17

 Sebab-sebab sujud sahwi ada empat :

  1. Meninggalkan salah satu dari pada sunnah ab’ad baik disengaja maupun tidak disengaja (lupa). Contoh: – meninggalkan tahiyat awal, meninggalkan dalam tahiyat pertama kalimat yang wajib dibaca pada tahiyat akhir, meninggalkan qunut subuh atau qunut witir yang terdapat pada 15 akhir bulan ramadhan atau meninggalkan penggalan kalimat dalam bacaan qunut, meninggalkan duduk tahiyat awal, meninggalkan berdiri dalam bacaan qunut, meninggalkan shalawat nabi dalam tahiyat awal atau qunut, meninggalkan shalawat pada keluarga nabi dalam tahiyat akhir, ataupun meninggalkan shalawat kepada keluarga nabi dalam qunut
  2. Sebab kedua mengerjakan perbuatan yang tidak membatalkan sembahyang dengan sebab lupa, tetapi membatalkan dengan sebab sengaja contohnya : Berbicara walaupun sedikit akan tetapi dalam keadaan lupa, makan yang sedikit dalam keadaan lupa juga, menambahkan rukun fi’li dalam keadaan lupa seperti ruku’ dan sujud, memanjangkan bacaan i’tidal, dan menambahkan rakaat dalam shalat oleh sebab itu ia wajib melakukan sujud sahwi terhadap perbuatan lupanya ia.
  3. Perbuatan dalam shalat yang kita lakukan dalam keadaan lupa selanjutnya adalah sebab membacakan rukun kauli (Perkataan) tidak pada tempatnya, atau membaca sunat yang lain tidak pada tempatnya dengan disengaja atau dengan lupa, seperti membaca al-fatihah dalam ruku’, atau membaca qunut ketika i’tidal dsb. Maka disunatkan sujud sahwi, karena memindahkan perbuatan yang tersebut tadi. Kecuali kalau membaca surah selain al-fatihah terlebih dahulu atau membaca shalawat dahulu daripada membaca tahyat, maka kondisi seperti iini tidak disunatkan sujud sahwi dikarenakan membaca surah dan alfatihah tadi masih dalam posisi berdiri begitupun bacaan shalawat dan tahyat dalam posisi duduk. Artinya bacaan tadi masih dalam posisi yang sesuai.
  4. Sebab disunatkan sujud sahwi yaitu sebab lupa ia meninggalkan sunat ab’ad seperti bacaan qunut, tahkyat awal atau sebagainya maka haruslah ia sujud sahwi, tetapi jika ragu dia pada pekerjaan yang ditangguhkan tadi tidak disunatkan sujud sahwi seperti berkata sedikit, karena tidak sengaja dan ketidak sengajaan itu dihitung ketiadaan.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment